Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 05:57:19【Kabar Kuliner】968 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Slipi,

Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat mengakui adanya uji organoleptik (pengecapan) sebelum paket-paket Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, ngak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,” kata Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Satria menyusul insiden dugaan keracunan menu MBG yang dialami
20 siswa SDN 01 Meruya Selatan pada Rabu (29/10).
Terkait keracunan, Satria menduga ada sebagian adonan puding (salah satu item menu MBG) yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan.
"Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya gosong," ujar dia.
Satria mengangakan, adanya sebagian puding yang gosong itu didukung dengan adanya seorang siswa melapor bahwa tercium aroma ngak sedap dari puding yang dibagikan.
“Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu,” kata dia.
Adapun puding adalah menu yang dipasok langsung oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan SPPG Meruya Selatan.
"Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM. Kalau mi basah juga kami ambil dari UMKM karena ngakut kewalahan kalau buat sendiri. Telur kami olah langsung,” kata Satria.
Kendati penyebab pasti keracunan masih diselidiki, pihaknya telah memutus kerja sama dengan UMKM dalam pengolahan makanan MBG.
“Ke depan, kami sudah ngak akan pakai UMKM lagi. Lebih baik semuanya kami buat sendiri di dapur supaya tahu bahan-bahannya aman dan prosesnya bersih,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga keracunan setelah menyantap menu MBG.
Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun mengangakan kejadian itu terjadi pada hari ketiga sekolahnya mendapat jatah MBG, tepatnya Rabu (29/10).
Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya.
Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding.
Untungnya, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan.
Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya.
Baca juga: Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
Baca juga: Siswa diduga keracunan MBG, sekolah di Jakbar jajak pendapat orang tua
Baca juga: Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG
Suka(56254)
Sebelumnya: HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
Selanjutnya: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
Artikel Terkait
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme
- Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
Resep Populer
Rekomendasi

KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT

New York Umumkan Keadaan Darurat Jelang Penangguhan Bantuan Pangan

Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

Harga emas UBS

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM